Tulisan ini terinspirasi ketika beberapa malam lalu, saya menonton di tayangan televisi Jepang yang menghadirkan Dewi Soekarno. Didalam acara tersebut, Dewi Soekarno menjadi salah satu peserta acara tantangan menarik yang diadakan oleh stasiun tv tersebut. Tantangan itu sendiri yaitu Dewi Soekarno dan salah satu aktor Jepang (saya kurang begitu tau namanya) sedang berada di
Ketika beliau sedang menikmati pemandangan air terjun di shi fen, ada seorang anak bule (campuran
Ketika menikmati hidangan, kedua pasangan tersebut bertanya kepada beliau bahwa siapa nama beliau dan siapa sebenarnya beliau, dengan nada kalem beliau mengatakan bahwa beliau adalah orang Indonesia dan bernama “ Dewi” dan beliau bertanya kepada mereka “ apakah kalian tahu Indonesia?”, kedua orang ini menganggukan kepala tanda mengiyakan, lalu Ibu Dewi melanjutkan pertanyaan”apakah kalian tahu Presiden pertama Indonesia” kedua orang ini menggelengkan kepala tanda tak tahu, lalu Ibu Dewi melanjutkan “ saya adalah istri dari Presiden pertama Indonesia, Bapak Soekarno” dan Ibu Dewi kembali bertanya “ apakah kalian tahu tentang Soekarno?” kedua orang ini kembali menggelengkan kepala tanda tak tahu dan sang suami lalu menjawab bahwa ia hanya mengetahui tentang Soeharto. Akhhh, saya pikir Ibu Dewi akan sangat kecewa sekali mendengar kata-kata itu, mengingat bahwa beliau sangat membenci Soeharto dan konon beliau tidak akan memaafkan Soeharto karena perlakuan Soeharto kepada Soekarno dimasa-masa kejatuhan Soekarno.
Mereka sekeluarga tercengang-cengang dan terkejut bila seseorang yang mereka kenal di jalanan ternyata adalah seorang istri dari Presiden pertama
Ternyata oh ternyata ketika Ibu Dewi Soekarno tiba dirumah mereka, rumah yang sumpek, kecil mungil dan ampun berantakannya, koran dan majalah bertebaran tak beraturan, kacau balau keadaan isi rumahnya. Tapi yang namanya acara tantangan, mungkin Ibu Dewi dengan berat hati menerima keadaan dan dengan senang hati beliau bersedia menginap semalam dirumah tersebut. Keesokan paginya ketika keluarga tersebut pergi untuk beraktifitas, Ibu Dewi tinggal dirumah tersebut dan membereskan seisi rumah, seperti menaruh koran dan majalah di tempatnya, merapikan posisi barang-barang yang berantakan, dll dengan kondisi tanpa AC. Selesai membereskan rumah beliau melukis wajah kedua anak dari keluarga tersebut dan wow hasilnya sangat mengagumkan, saya tidak tahu kalau beliau juga adalah ahli melukis. Tidak lama, pemilik rumah kembali kerumahnya dan terkejut dengan isi rumahnya yang kembali rapi berkat tangan Ibu Dewi dan Ibu Dewi menyerahkan hasil lukisannya kepada kedua anak mereka.
Tiba waktunya untuk beliau untuk segera melanjutkan perjalanannya, dengan dandanan yang super anggun dan pakaian yang menunjukkan kelasnya, beliau segera pamitan kepada keluarga tersebut, ketika beliau berjalan menjauh dari rumah keluarga tersebut, mereka masih saja melambaikan tangannya kepada Ibu Dewi, sampai ke ujung gang, mereka masih terus melambaikan tangannya kepada Ibu Dewi. Membuat saya berkhayal, kenapa bukan saya yang ketemu Ibu Dewi di Taipei, saya akan jamu beliau secara maksimal.
Sejarah Ibu Dewi Soekarno sendiri sangat amat menarik, lahir di Tokyo, Jepang, 6 Februari 1940 dengan nama Naoko Nemoto, lahir dari keluarga miskin, beliau berjuang keras untuk mewujudkan impiannya menjadi penyanyi atau artis, terlahir dengan kecantikan yang alami, beliau bisa mendapatkan tempat di dunia entertainment. Ketika masih SMA, beliau sudah bekerja sendiri secara diam-diam, membanting tulang untuk memenuhi keinginannya. Uang yang didapat dari hasil kerjanya digunakan untuk membayar les menyanyi dan ballet.
Di tahun 1959, beliau berpartisipasi mengisi acara di hotel Imperial,
Pada masa-masa kejatuhan Bapak Soekarno tahun 1965, beliau terpaksa mengungsi keluar dari Indonesia dan ini permintaan Bapak Soekarno kepada beliau untuk segera meninggalkan Indonesia demi keamanan beliau beserta bayi yang di kandungnya, waktu itu Ibu Dewi sedang mengandung anak dari Bapak Soekarno. Beliau pergi meninggalkan
Pada tahun 1970, ketika beliau masih bermukim di Paris, beliau membaca berita mengenai situasi di
Kecintaan Ibu Dewi Soekarno terhadap Bapak Soekarno memang sangat besar, beliau pernah mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menggantikan Bapak Soekarno di hatinya, bahkan beliau pernah mencoba untuk menikah kembali tapi gagal ditengah jalan karena beliau tidak bisa melupakan Bapak Soekarno. Hebatnya, semua itu bukan karena posisi Bapak Soekarno kala itu, tapi beliau memang mengagumi Bapak Soekarno sebagai seorang suami dan beliau sangat dalam mencintai Bapak Soekarno.
Source:
Diambil dari berbagai sumber online.
0 comments:
Post a Comment