Custom Search

Friday 6 March 2009

Gres, Prediksi Matematis Capres 2009

Oleh : Oleh : Atur Toto Sulistyanto

Meskipun Pilpres 2009 masih beberapa bulan lagi, namun gaungnya dirasakan sangat kencang bahkan mengalahkan pencalonan anggota legislatif yang akan bertarung pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang.

Kini, kasak-kusuk pencalonan presiden menjadi perbincangan hangat di kalangan media maupun politisi. Kata-kata koalisi, blok dan poros menjadi sitilah yang sangat gampang didengar dan ditemui di hampir semua media di Indonesia.

Sebut saja Blok S yang identik dengan blok Susilo Bambang Yudhoyono yang akan diusung oleh Partai Demokrat dalam pemilu 2009. Lalu Blok M atau blok Megawati Soekarnoputri yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Blok J atau Blok Jusuf Kalla yang kemungkinan akan diusung oleh Partai Golkar.

Selain ketiga blok tersebut, kini juga muncul berberapa blok lain seperti blok P atau blok perubahan yang dideklarasikan oleh Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli dan Ketua Umum PNBK Erros Djarot. Tak mau kalah dengan istiah blok-blok, kini muncul istilah poros sebagai salah satu bentuk koalisi dari blok-blok yang sudah ada, seperti poros Indonesia baru maupu poros bumi.
Memang, membicarakan suksesi kepemimpinan nasional sangalah menarik karena menjadi tujuan hampir semua partai politik untuk menempatkan kadernya diposisi paling tinggi yaitu kursi presiden dan wakil presiden.

Meski, saat ini partai-partai sangat aktif menjalin komunikasi dengan partai lain, namun semua masih menanti kekuaran riil dukungan dari masyarakat yang nanti bakal terlihat dalam hasil Pemilu Legislatif 9 April mendatang.

Menetapan suara terbanyak sebagai calon terpilih dalam Pemilu kali ini, diyakini banyak pihak bakal merubah peta perpolitikan dan dukungan massa terhadap partai politik, karena suara partai benar-benar berada sepenuhnya ditangan para Caleg-nya.

Dengan belum jelasnya peta perpolitikan ini, maka partai-partai masih belum bisa menetapkan akan berkoalisi dengan siapa karena belum jelasnya dukungan riil dari rakyat. Inilah yang menyebabkan banyak partai hanya wait and see sambil menunggu hasil Pemilu Legislatif. Selain itu, partai-partai yang kini telah mengusung calon presidennya juga belum tentu mendapatkan perolehan suara tertentu sebagai syarat pengajuan Capres.

Dengan melihat belum jelasnya dukungan masyarakat ini, beberapa figur yang kini tengah naik daunpun dipastikan juga masih dagdigdug menunggu lolos tidaknya partai pengusungnya di pelpres 2009 ini. Figur-figur yang banyak disebut-sebut antara lain:

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sebagai calon incumbent, SBY disebut-sebut (diprediksikan) memiliki peluang besar untuk bisa maju kembali menjadi presiden di tahun 2009. Prestasi kerja yang dinilai cukup baik bisa menjadi modal dalam peperangan Pilpres 2009. Meski saat ini, SBY terkesan dikeroyok oleh banyak pihak, termasuk kesiapan Wakil Presiden Jusuf Kalla, namun SBY tetap memiliki daya tarik tersendiri bagi partai lain untuk tetap mengusung SBY dalam pencapresan 2009.

Namun demikian, tidak begitu polulernya Partai Demokrat, disebut-sebut akan menjadi kendala dalam mengusung SBY sebagai Capres jika Partai Demokrat tiadak memenuhi 20 suara dalam Pemilu Legislatif. Jika ini terjadi, maka Partai Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain agar suara yang diperoleh melebihi 20 persen suara sebagai batas minimal pencalonan presiden. Dengan saya tarik SBY, diprediksi Partai Demokrat tidak akan terlalu sulit mendapatkan teman koalisi, karena potensi kemenangan SBY di pilpres ini sangat terbuka luas

Megawati Soekarnoputri
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sejak jauh hari telah mendeklarasikan diri untuk mengusung Megawati Soekarnoputri menjadi Capres dari partai moncong putih tersebut. Dengan mengandalkan pemilih tradisional, PDI Perjuangan sangat yakin bisa mendapatkan 20 persen dengan mengusung putri proklamator ini duduk kembali dikursi RI 1.

Peluang Megawati dinilai terbuka pula mengingat massa partai yang sedemikian banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Namun demikian, kegagalan megawati dalam pemilu 2004, disebut-sebut merupakan kegagalan Megawati sebagai presiden yang tentunya akan berpengaruh terhadap image publik.

Jika partai ini nantinya tidak mendaptkan perolehan suara 20 persen, maka PDI Perjuangan harus berkoalisi dengan partai lain. Nah, sampai saat ini tampaknya belum banyak partai yang bermain mata dengan PDI Perjuangan untuk koalisi di pilpres 2009.

Jusuf Kalla
Nama wakil presiden ini akhir-akhir ini memang moncer setelah statmen kesiapannya untuk dicalonkan sebagai Capres oleh Partai Golkar. Suara DPD di partai ini banyak menghendaki ketua umumnya maju sebagai Capres sebagai bentuk kebanggan partai terhadap kader terbaiknya. Namun demikian, pencalonan Jusuf Kalla ini disebut-sebut masih lonjong karena Partai Golkar belum mengumumkan secara resmi pencalonan ini dan ditambah lagi masih balum bulatnya suara yang ada di partai berlambang pohon beringin ini.

Meski suara Partai Golkar sangat banyak di daerah, namun dari segi popularitas, dalam beberapa survei, nama Jusuf Kalla tidak terlalu bersinar dibanding kader golkar lainnya yaitu Sri Sultan HB X yang kini namanya juga tengah naik daun. Bahkan dalam internal partai sendiri banyak yang menghendaki Jusuf Kalla bepasangan kembali dengan SBY dalam Pemilu 2009 karena selain meneruskan pemerintahan yang telah berjalan, pemerintahan SBY-JK diklaim banyak pihak cukup berprestasi.

Sri Sultan HB X
Sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan disebut-sebut berhasil memimpin masyarakat yang sangat heterogen di Jogja. Selain itu kepandaian dan kelihaian dalam berpolitik membuat banyak pihak dan partai melirik sultan untuk menjadi calon alternatif dalam Pilpres 2009 ini. Sultan dianggap mampu mengakomodir kepentingan baik, nasionalis, agama maupun kepentingan lain di Indonesia.

Namun demikian, sampai saat ini Sultan masih terkendala oleh siapa yang akan mengusungnya dalam pencalonan presiden. Sultan tengah menunggu seleksi capres yang akan dilakukan partai golkar karena sebagai kader partai berlambang pohon beringin ini juga mendapatkan dukungan yang sangat kuat dari internal partai untuk mewakili Golkar dalam pencapresan 2009.

Tidak hanya itu saja, nama Sultan juga cukup beken dikalangan partai lain. Sultan disebut-sebug akan diusung partai lain seperti Partai republikan jika dalam pemilu legislatif ini mendapatlan suara lebih dari 20 persen. Nama Sultan juga moncer dalam poros bumi yang dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

Nama Lain
Nama lain selain SBY, Mega, Kalla dan Sultan juga banyak kita dengan diantaranya Prabowo Subianto, mantan Danjen Kopasus dengan Partai Gerindra yang siap mengusung perubahan. Nama Wiranto yang dicalonkan oleh Partai Hanura juga berpotensi menjadi kuda hitam jika partai ini bisa berkoalisi dengan partai-partai islam seperti PKS, PKB dan PPP.

Dari nama-nama yang kini beken di tanah air itu, nama Mantan Ketua DPR Akbar Tandjung dan Mantan Presiden PKS yang juga Ketua MPR Hidayat Nurwahid juga termasuk nominasi yang bakan meramaikan bursa Cawapres.

Dari berbagai peta politik tersebut, mengerucut nama-nama yang kemungkinan akan muncul dalam bursa Capres 2009, di antaranya:

  1. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Akbar Tandjung
  2. Megawati Soekarnoputri-Sri Sultan HB X
  3. Jusuf Kalla-Hidayat Nurwahid
Namun, bisa saja muncul nama-nama lain seperti Prabowo dan Wiranto mengingat peta perpolitikan terus berubah dan belum menentu sampai dengan tahun 2009. Namun demikian, siapapun yang nanti bakal memimpin Indonesia lima tahun ke depan, diharapkan mampu membawa Indonesia lepas dari berbagai pesoalan dan krisis yang kini menyengsarakan rakyat. Dengan Pemilu yang damai, diharapakan akan memunculkan pemimpin yang benar-benar menjadi pemimpin sejati bagi bangsa Indonesia. (*)

Sumber : www.kabariindonesia.com

0 comments:

Post a Comment

 

  © 2009 You'll Never Walk Alone

Skinhead Indonesia Blogger Template by Edi Putrana